Kamis, 19 Februari 2009

Pintar Matematika, Pintar Segalanya?

Kecerdasan anak tak sebatas kecerdasan matematika dan logika. Ada banyak kecerdasan lain yang bisa dikembangkan.

Rina merasa minder ketika harus ngobrol soal prestasi anak di sekolah. Ia merasa anaknya, Dody kurang pintar dibanding teman-temannya. Nilai pelajaran matematika Dody memang kurang bagus. Sementara teman-teman Dody nilainya relatif bagus. Meskipun nilai lain seperti bahasa atau olahraga bagus, Rina tetap merasa Dody kurang pintar, karena nilai matematikanya tidak sebaik teman-temannya.



Orangtua yang berpikiran seperti Rina memang masih cukup banyak. Menilai kepintaran anak hanya dari pelajaran matematika memang masih banyak menjadi patokan orangtua. Bila pintar matematika, berarti anak tersebut pintar. Tapi bila kemampuan atau nilai matematikanya kurang baik, berarti anak tersebut kurang pintar.

Anggapan seperti itu tentu saja salah kaprah. Anak yang pintar matematika belum tentu pintar segalanya. Begitu pun sebaliknya, anak yang kurang pintar matematika juga bukan berarti bodoh. Masing-masing orang dibekali kecerdasan yang berbeda-beda. Hal itulah yang membuat dunia jadi beragam dan terasa indah. Bayangkan jika semua orang cerdas secara matematika dan logika, tapi tidak ada yang cerdas kinestetis. Siapa yang akan menghibur orang dengan permainan sepakbola yang bisa membuat jantung berdebar sambil berdecak kagum melihat gaya pemain saat menggiring bola?

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Text

  ©Template by Dicas Blogger.